News Cilegon || Kota Cilegon
Gaduh Pasar Keranggot, Terkait retribusi parkir, membuat banyak komentar dari kalangan masyarakat di kota Cilegon, termasuk komentar pedas dari Tokoh Masyarakat ( Tokmas ) Kota Cilegon Umar Fauzi
Menurutnya gaduh persoalan parkir di pasar keranggot, tidak luput dari peranan kepala dinas perhubungan kota Cilegon
Dinilai oleh Umar, Kepala dinas perhubungan kota Cilegon, dalam mengelola parkir , terbilang arogan ( Kamis 29 Juli 2021)
Dikatakan arogan pasalnya, keputusan untuk mengambil alih retribusi parkir tidak terlebih dahulu di kordinasi kan dengan pengelola parkir yang sudah ada
"Kepala dishub terlalu gegabah, dalam mengambil keputusan, karna di pasar itu sebelum nya sudah ada yang mengelola, jadi sebelum mengambil keputusan terlebih dahulu di kordinasi kan, agar tidak gaduh," katanya
Lebih lanjut, Umar, mengaku, bahwa penertiban parkir satu pintu bisa dilakukan, akan tetapi penataan dan kordinasi harus dilakukan
"Seperti halnya di pasar rawu serang, disitu bisa dilakukan dan tertib , karna sebelum nya , semua dikondisikan dan ber konsulidasi, tidak seperti di Cilegon, tiba- tiba sistem parkir di berlakukan," ungkapnya
Selain itu, Umar menerangkan, semestinya untuk perusahan atau pengusaha yang mengelola lahan parkir, hendak nya pengusaha dari lokal
"Saya denger sih, salah satu pemicunya adalah perusahaan yang mengelola parkir tersebut adalah dari luar daerah Cilegon, mestinya dishub hanya untuk sekelas parkiran kenapa tidak menunjuk pengusaha lokal," jelasnya
Untuk diketahui, menurut Umar, sebelum nya kegaduhan lain, terkait lahan parkir, yang dilakukan oleh dishub adalah, lahan parkir green mega blok, sehingga Ia meminta agar walikota Cilegon, segera melakukan evaluasi kinerja dari kepala dinas perhubungan
"Mestinya walikota Cilegon, segera melakukan evaluasi kepada kinerja kepala dishub, agar hal yang sering membuat gaduh masyarakat tidak lagi terjadi," ungkapnya. (*/Red)
0 Komentar