News Cilegon || Kota Cilegon
Masyarakat Kecamatan Pulomerak Yang Tergabung dalam Organisasi Masyarakat Merak Berdaulat (AMB), Menyoroti pengelolaan Parkir bus yang berada di Terminal Terpadu Merak (TTM).
AMB menduga ada bacakan dalam pengelolaan parkir di salah satu lahan parkir bus di terminal kelas A yang memiliki luas 61.000 m2, yang melibatkan oknum dinas perhubungan
Kordinator AMB, A Syaban, Mengatakan, pihaknya dalam hal ini mempertanyakan aktivitas parkir dilahan yang telah di bangun oleh pemerintah kota Cilegon, yang di duga tidak di setorkan ke khas Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Cilegon
"Kami menduga aktivitas parkir tersebut tidak di setorkan ke khas daerah , dan ini salah satu dugaan penyebab kebocoran atas PAD, dan kami pernah sampaikan hal ini kepada walikota Cilegon saat pertemuan beberapa waktu yang lalu," katanya 24 September 2021
Selain itu, Dugaan kejanggalan lainnya, Menurut, Syaban, adanya karcis yang tidak menuliskan nama pemerintah kota Cilegon
"Dalam karcis juga tidak tertera nama pemerintah Kota Cilegon," tuturnya
Syaban berharap, agar pemerintah Cilegon, dapat menindaklanjuti persoalan tersebut, sebagaimana saat ini pemerintah kota Cilegon yang sedang berbenah untuk membersihkan oknum yang nakal
"Kami mendukung program pemerintah yang mana akan membersihkan oknum-oknum yang nakal, untuk itu saya berharap, pemerintah Kota Cilegon, segera dapat menindaklanjuti persoalan tersebut," harapnya
Sementara itu, dihubungi melalui sambungan telepon, Ketua Gabungan Pengusaha Bus (Gabus), TB Entik, Mengaku sangat kecewa dan merasa di bohongi atas pengelolaan parkir dari PT. Sumber Arta Dirga dan dishub kota Cilegon
"saya selaku ketua Gabus tentunya sangat kecewa, kami sudah merasa di bohongi dengan komitmen yang pernah terjalin, yang mana akan memberikan hak mutlak yang di peruntukan sebagai uang khas Paguyuban, tapi justru malah seolah di persulit," akunya. (*/Redaksi)
0 Komentar