Adapun Tuntutan FSBKS yaitu, yang pertama Adanya Praktik upah murah yang di lakukan oleh perusahaan BUMN, yang kedua perusahaan menerapkan sistem kerja harian untuk menghindari kewajiban kepersertaan BPJS untuk para pekerjaanya, yang ketiga pekerja di PHK karena memenuhi panggilan instansi pemerintah,
"masih yang sama, yang ke empat perusahaan menghindari kewajiban pembayaran pesangon dengan terus memperkerjakan pekerja yang sudah memasuki usia pensiun dan yang kelima antisipasi PHK terhadap buruh sampai kontrak 3 tahun, "Kata Ketua Umum FSBKS H. Sanudin saat di wawancarai, seninsenin, 24/10/2022
Dalam pemaparan ya, perlu diketahui FSBKS itu adalah organisasi Buruh yang mengadvokasi teman teman pekerja outsorsing bukan pekerja organik. kalau pekerja organik relatif sudah sejahtera karena perusahaan memberikan upah juga berikut tunjanganya ketimbang out sorsing yang posisi nya sekarang ini adalah pekerja yang tidak ada kepastian. Baik tentang kelangsungan kerja, sistem pengupahan, dan juga keselamatan kerja.
Selain itu, sambung Sanudin, Kalau itu yang menjadi persoalan yang tidak mendapatkan perhatian, menurutnya bagaima mereka mensejahterakan keluarganya jangan sampai buruh itu terkesan bahwa Buruh melahirkan buruh lagi jadi mereka juga punya keinginan yang lebih tinggi, "tungkasnya
H. Sanudin juga berharap ada komunikasi yang bisa terbangun antara Pemerintah Disnaker yang mewakili untuk perusahaan perusahaan itu mentaati UUD ketenagakerjaan kerjaan agar supaya gejolak gejolak itu tidak harus terjadi, " Tutupnya (Ali NC)
0 Komentar