KORAN MEDSOS – Dinas Pemberdaya Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Cilegon menggelar Gelanggang Dagang Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) 2024, di Cilegon Center Mall, Rabu 13 November 2024.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon Maman Mauludin yang membuka acara tersebut mengapresiasi seluruh kader UPPKA dan Kader Cilegon Mandiri (KCM) yang begitu antusias menghadiri kegiatan Gelanggang Dagang UPPKA Kota Cilegon Tahun 2024.
"Kader Cilegon Mandiri merupakan tumpuan kami untuk melakukan kegiatan baik di tingkat kelurahan maupun tingkat kota Cilegon," ungkap Maman, sebagaimana dirilis Diskominfo Kota Cilegon, Rabu, 13 November 2024.
Maman juga menekankan bahwa KCM yang berjumlah sebanyak 2.650 orang berperan sangat penting dalam berbagai upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat di Kota Cilegon.
“Kami sangat bahagia dapat bertemu langsung dengan kader KCM yang merupakan garda terdepan dalam menjalankan berbagai program pemberdayaan ekonomi di tingkat kelurahan. Kader-kader ini menjadi kekuatan utama dalam mewujudkan Cilegon yang mandiri,” ujarnya.
Maman juga menjelaskan bahwa di Kota Cilegon terdapat 25 kelompok UPPKA yang bergerak di berbagai bidang usaha, seperti makanan ringan, menjahit, dan kerajinan tangan.
"Semua usaha ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan berperan sebagai penunjang penurunan angka stunting di Kota Cilegon. Hal ini menunjukkan bahwa pemberdayaan ekonomi keluarga tidak hanya mencakup peningkatan pendapatan, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan dan gizi keluarga," jelasnya.
Di akhir sambutannya, Maman menegaskan komitmen Pemerintah Kota Cilegon dalam mendukung kegiatan yang dapat meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga agar tercipta keluarga yang sejahtera, mandiri, dan berdaya saing.
Sementara itu Kepala DP3AP2KB Kota Cilegon Lia Nurlia Mahatma menyampaikan tujuan diselenggarakan kegiatan ini adalah untuk promosi dan edukasi dalam meningkatkan pendapatan usaha bagi keluarga dengan cara membuat barang dagangan yang diproduksi sendiri dan dijual kepada masyarakat sekitar.
"Agar meningkatkan UMKM di wilayahnya sendiri dan bertujuan untuk didistribusikan di seluruh daerah, juga untuk meningkatkan minat para keluarga untuk ikut serta dalam kegiatan UMKM,” ucapnya.
Lia juga ingatkan peran pelaku ekonomi khususnya UPPKA dalam pencegahan stunting selain bernilai ekonomi juga perlu mementingkan perkembangan produk yang bernilai gizi yang baik.
"Kelompok pelaku ekonomi agar mengambil bagian dari komponen unsur unsur pencegahan stunting, sebab UPPKA merupakan bagian dari komponen penurunan stunting melalui peningkatan usaha dan produk." tuturnya. (*)
0 Komentar