KORAN MEDSOS – Para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Cilegon diharapkan lebih melek terhadap literasi pengelolaan keuangan. Hal itu dinilai penting untuk membantu pelaku usaha mengatur pemasukan, pengeluaran serta merencanakan investasi dan pembiayaan usaha secara cermat.
Demikian disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon Maman Mauludin, saat membuka Edukasi Pengelolaan Keuangan untuk Pelaku Usaha Mikro Kecil, di Aula Setda Kota Cilegon, Kamis, 7 November 2024.
Dalam kesempatan itu, Sekda mengapresiasi seluruh pihak yang telah menyelenggarakan acara tersebut dengan menghadirkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jabodebek dan Banten, serta perwakilan perbankan.
“Saya ucapkan terimakasih kepada para pelaku usaha mikro kecil yang sudah berkomitmen untuk terus berinovasi dan berkembang meskipun berbagai tantangan di tengah situasi ekonomi yang dinamis. Dukungan dan kontribusi pada kegiatan ini diharapkan dapat membantu para pelaku UMKM dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam mengelola keuangan,” kata Maman, sebagaimana dirilis Diskominfo Kota Cilegon.
Menurut Maman, usaha mikro kecil memegang peranan penting dalam perekonomian, termasuk di Kota Cilegon. UMKM tidak hanya berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja, tetapi juga turut mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.
“Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk memberikan dukungan maksimal kepada para pelaku UMKM, salah satunya dalam bentuk penyuluhan dan edukasi, terutama terkait dengan pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien,” ujar Maman.
Sementara itu, Plt Asda II Kota Cilegon Bambang Hario Bintan menjelaskan, terdapat 18.279 UMKM di Kota Cilegon. Jumlah tersebut terdiri atas tiga klasifikasi, yaitu usaha mikro sebanyak 18.246 pelaku, usaha kecil sebanyak 28 pelaku, dan usaha menengah sebanyak lima pelaku.
“Sementara yang hadir pada acara ini ada sekitar 80 pelaku usaha. Mereka memegang peran yang sangat strategis dalam pertumbuhan ekonomi di Kota Cilegon,” tandasnya.
Menurut Bambang, keberhasilan UMKM sangat bergantung pada kemampuan pengelolaan keuangan yang baik. Dalam hal ini, pendidikan mengenai pengelolaan keuangan sangat penting untuk membantu pelaku usaha mengatur pemasukan, pengeluaran serta merencanakan investasi dan pembiayaan usaha secara cermat.
“Oleh karena itu, melalui program ini, kita berharap dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai manajemen keuangan yang sehat, termasuk pencatatan keuangan yang akurat, perencanaan anggaran serta mengelolaan utang dan modal usaha,” ungkapnya. (*)
0 Komentar