KORAN MEDSOS - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Cilegon mengimbau kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk segera mendaftarkan Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) terlebih dahulu dari pada membuat merek beserta kemasannya.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Cilegon Didin S. Maulana menilai mendaftarkan HaKI atau hak paten merupakan hal penting dalam sebuah produk. Terutama produk baru yang dimiliki para pelaku UMKM lokal.
"Jadi jangan sibuk bikin kemasan dulu sebab yang lebih penting itu adalah bagaimana produk yang diproduksi bisa terdaftar baik jenis produk maupun mereknya kepada Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI)," kata Didin, sebagaimana dirilis Diskominfo Kota Cilegon, Jumat, 8 November 2024.
Menurut Didin, jangan sampai setelah membuat kemasan dengan biaya cukup mahal, namun kemudian ada produk sejenis dengan nama yang sama sehingga produk UMKM yang belakangan muncul bisa bermasalah secara hukum.
"Makanya saya selalu sarankan ayuk daftarkan dulu mereknya, nanti kalau sudah terdaftar barulah bikin kemasan. Sayang nanti kemasannya enggak boleh dipakai kalau tiba-tiba ternyata sudah ada produk serupa di pasaran," ungkapnya.
Data Dinas Koperasi dan UKM Kota Cilegon, saat ini di Kota Cilegon terdapat 18.279 UMKM yang terdiri atas tiga klasifikasi, yaitu usaha mikro sebanyak 18.246 pelaku, usaha kecil sebanyak 28 pelaku, dan usaha menengah sebanyak lima pelaku. Dari jumlah itu, baru sebagian kecil yang mendaftarkan produk dan mereknya.
"Dinas Koperasi dan UKM Kota Cilegon baru-baru ini telah memfasilitasi 65 pelaku UMKM untuk mendapatkan HaKI. Pemkot Cilegon juga telah mendukung UMKM dengan berbagai cara, seperti memfasilitasi pelatihan sertifikasi halal, meluncurkan program pembiayaan Rp1 juta sampai Rp10 juta dengan bunga nol rupiah," jelasnya.
Dikatakan Didin, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian. Hal itu karena UMKM memiliki lima peran penting, antara lain sebagai pemerataan ekonomi, mengurangi kemiskinan, mengurangi pengangguran, ekonomi lokal tumbuh, serta sebagai penopang devisa negara.
"Makanya pemeritah mesti hadir, jangan sampai diam. Alhamdulillah Pemkot Cilegon hadir dengan berbagai program dukungan kepada UMKM. Kita mesti memanfaatkan investasi di Cilegon yang luar biasa besar agar berdampak secara signifikan kepada perputaran uang di tingkat UMKM," harapnya.
Di bagian lain, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon Maman Mauludin menilai bahwa kehadiran UMKM akan membangun kekuatan viskal karena akan berdampak pada perputaran uang di suatu wilayah. "Jadi kalau UMKM-nya bagus, bisa bayar pajak ke daerah, ke negara. Lalu kegiatan ekonomi keluarga juga berputar, bisa bayar cicilan, jajan anak sekolah, dan lain-lain," ungkap Maman.
Berkaitan dengan permodalan, Maman meminta pelaku UMKM di Kota Cilegon ]untuk tidak takut dengan masalah tersebut. Hal itu karena pihaknya sudah menyediakan dukungan permodalan ulai dari tahap rintisan Rp1 juta hingga tahap berikutnya sampai Rp10 juta dengan bunga nol rupiah. (*)
0 Komentar