SDN Masigit I di Kelurahan Masigit terendam air hingga setinggi betis orang dewasa. Kepala sekolah, Bapak Jajat, melaporkan bahwa banjir telah berlangsung selama dua hari, mengakibatkan kegiatan belajar mengajar dialihkan menjadi daring.
Ketinggian air mencapai 50-70 cm, merendam 12 ruang kelas, ruang guru, ruang kepala sekolah, dan perpustakaan. Sebanyak 256 siswa dari kelas 1 hingga kelas 6 terkena dampak, namun pihak sekolah telah mengamankan buku dan alat belajar lainnya.
Kepala sekolah menyoroti posisi bangunan yang lebih rendah dari Kali Terate sebagai penyebab utama banjir yang terjadi hampir setiap tahun. "Kami telah mengusulkan kepada Pemerintah Kota Cilegon untuk relokasi atau peninggian pondasi sekolah agar banjir tidak terus terjadi," ujarnya.
Permukiman warga di Linkungan Kranggot RT 04 RW 04 kelurahan Sukma jaya juga terendam banjir hingga setinggi paha orang dewasa. Penyebab utamanya adalah kurangnya drainase serta posisi kampung yang lebih rendah dari aliran Sungai Kranggot.
Warga setempat meng konfirmasi bahwa wilayah ini menjadi langganan banjir setiap kali hujan deras turun. Saat ini, mereka masih bertahan di rumah masing-masing meskipun sebagian besar hunian terendam air.
Faktor utama banjir adalah meluapnya aliran air dari Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, yang merupakan daerah hulu. Posisi Kali Terate dan Kali Kranggot yang lebih tinggi dari permukiman memperparah dampaknya.
Warga dan pihak sekolah berharap Pemerintah Kota Cilegon segera mengambil langkah strategis untuk mitigasi banjir, seperti perbaikan sistem drainase, relokasi fasilitas, atau pembangunan tanggul guna meminimalkan dampak serupa di masa depan. (*)
0 Komentar