Sungai Cipunten Agung Meluap, Kampung Di 2 Desa Terendam

KORAN MEDSOS - Blanjir yang hampir setiap tahun melanda Kampung Lebak Tanjung Rt 001/07 serta Rt 001/06 desa Teluk, kecamatan Labuan, Pandeglang-Banten, sejak pukul 02:30 dini hari Jumat 07/03/2025.

Hujan deras sejak pukul 20:00 WIB malam hari kamis 06/03/2025 mengguyur wilayah 2 desa, yaitu desa Teluk dan desa Kalang Anyar kecamatan Labuan kabupaten Pandeglang menjadi tingginya air sungai Cipunten yang meluap.

Dalam pantauan wartawan ratusan rumah di 2 desa antara kampung Lebak Tanjung dan Kadu Gareng, air mencapai setinggi 100 Cm.

Menurut warga kampung Kadu Gareng Kusen mengatakan, jika berawal air meluap hanya setinggi lutut orang dewasa," Awalnya air meluap dari sungai Cipunten, hanya sebatas kaki lutut orang dewasa. Itu pada jam 01:00, namun hujan masih terus berlangsung lama dan tak lagi di hindari akhirnya air merambah dari kampung kami mencapai hingga 100 cm," ungkap warga yang bernama Kusen.

Harapan juga di ungkapkan oleh Kusen, agar segera di turunkan bantuan oleh pihak Pemerintah kabupaten Pandeglang," kami berharap Pemerintah segera memberikan bantuan buat kami, sebab kami sangat membutuhkan," masih ucap Kusen.

Informasi yang di kumpulkan oleh wartawan, jika warga mengungsi ke tempat saudara dan orang tuanya.

Hal lain, juga di rasakan oleh masyarakat kampung Lebak Tanjung desa Teluk. Menurut perangkat desa yang dari pagi hari di lokasi banjir mengatakan," banjir yang tinggi terjadi pada pukul 03:00 WIB, dan sudah beberapa kali para tim relawan baik dari Tagana, BNPB dan masyarakat. Mengevakuasi para warga yang terjebak di rumah," ucap Agung selaku aparatur desa Teluk.

Selain agung yang ada di lokasi banjir, kepala desa Teluk juga membantu para warga yang terdampak banjir," kami dari pagi pak, terus membantu dan mengevakuasi warga yang terjebak, bahkan ada warga yang sakit juga," ujar Sofyan Hadi kepada Wartawan 

Sofyan Hadi juga menceritakan, jika benar air yang meluap ke kampung di sebabkan oleh curah hujan yang cukup tinggi," ini hampir setiap tahun pak, jika penghujan turun air sungai meluap, apalagi jika di tambah di gunungnya hujan deras juga, barang pasti air menjadi meluap ke kampung kami," terangnya.

Perlu adanya sambungan Bendungan atau  Tempat Penahan Tanah ( TPP ) agar air yang meluap tidak separah yang dilihatnya," memang ada bendungan TPT bang, namun separuh saja, jika diteruskan bendungan TPT itu, maka kayaknya akan mengurangi debet air yang meluap ke kampung," ujarnya.

Dengan perahu karet yang tak memadai, kepala desa juga akan mencoba menganggarkan pembelian perahu guna mengantisipasi terjadinya banjir kembali kedepanya," saya akan mencoba menganggarkan pembelian perahu evakuasi banjir, dalam anggaran dana desa," jelasnya.

Tim Tagana Pandeglang segera juga ke lokasi untuk melakukan monitoring dan penanganan. anggota tagana, BPBD, warga khamtibnas, relawan, serta Satpol PP kabupaten Pandeglang, ikut mengevakuasi warga.

Dan terlihat juga Bupati Pandeglang, Kapolres dan lainya berkunjung ketempat bencana banjir yang sedang berlangsung. (Renita)

Posting Komentar

0 Komentar