Ayatullah Khumaeni Terpilih Sebagai Ketua Dewan Kebudayaan Kota Cilegon

KORAN MEDSOS – Kongres Dewan Kebudayaan Kota Cilegon atau DKKC secara resmi dibuka, Rabu 23 April 2025 di Aula DPRD Kota Cilegon.

Ketua Steering Committe atau SC Yulie Hadyana mengungkapkan, Kongres DKKC menjadi momentum penting dalam upaya pelestarian, pengembangan, dan pemajuan budaya lokal di tengah pesatnya arus modernisasi.

Menurutnya, kongres yang dihadiri oleh para tokoh budaya, seniman, akademisi, perwakilan pemerintah, serta komunitas budaya ini untuk menetapkan calon tunggal yang secara aklamasi menjadi calon ketua umum Dewan Kebudayaan Kota Cilegon.

"Untuk itu, kami SC melalui OC mengundang kawan kawan semua agar bisa hadir duduk bersama untuk mendukung dan mendorong sepenuhnya kepengurusan DKKC yang baru," kata Yulie.

Ia melanjutkan, kongres digelar sebagai salah satu upaya untuk menentukan kemajuan kebudayaan Kota Cilegon selama 5 atau bahkan 10 tahun yang akan datang.

Sementara itu, Kepala Dindikbud Kota Cilegon yang membuka acara itu menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kongres ini.

“Budaya adalah akar dan jati diri kita. Melalui kongres ini, kita berharap dapat merumuskan langkah-langkah strategis dalam pelestarian budaya Cilegon, sekaligus menjadikannya sebagai kekuatan pembangunan daerah,” ujarnya.

Heni melanjutkan, kongres ini menandai perubahan penting dalam wajah organisasi kebudayaan di daerah.

“Perubahan dari Dewan Kesenian menjadi Dewan Kebudayaan adalah langkah penting, karena seluruh unsur kebudayaan kini terwadahi,” ujarnya.

Dengan ketua baru terpilih, DKKC diharapkan dapat memperkuat sinergi pegiat seni budaya dengan pemerintah dan menjadi motor penggerak pemajuan kebudayaan di Kota Cilegon.

Kongres Dewan Kebudayaan ini, masih kata Heni, juga menjadi ajang pemilihan kepengurusan baru Dewan Kebudayaan Kota Cilegon yang akan bertugas selama tiga tahun ke depan.

Ditempat yang sama Ketua DKKC terpilih Ayatullah Khumaeni menyampaikan kongres ini merupakan bagian dari upaya memfasilitasi aspirasi pelaku budaya agar lebih terorganisir dan mendapat dukungan dari berbagai pihak.

“Kami ingin Dewan Kebudayaan menjadi ruang sinergi antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat untuk menjaga kekayaan budaya kita,” jelasnya.

Ia juga meminta kepada para pelaku seni budaya di Kota Cilegon untuk sama sama membangun kemajuan budaya di Kota Cilegon yang selaras dengan perkembangan saat ini dengan tetap mempertahankan nilai nilai kearifan lokal. (*)

Posting Komentar

0 Komentar