Perjalanan Mudik Penyeberangan Tahun Ini Berjalan Terkendali dan Aman, ASDP Layani 5,82 Juta Penumpang dan 1,3 Juta Kendaraan di 15 Lintasan Nasional
KORAN MEDSOS — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatatkan kinerja positif dalam penyelenggaraan Angkutan Lebaran (Angleb) 2025, dengan layanan penyeberangan yang berlangsung lancar, terkendali, dan minim gangguan operasional.
Hal ini ditandai dengan pengoperasian 245 unit kapal, meningkat 3,81% dibanding tahun sebelumnya, dan pelayanan terhadap 5,82 juta penumpang serta 1,30 juta unit kendaraan pada periode angkutan Lebaran tahun ini.
Selama periode arus mudik 21—31 Maret 2025 dan arus balik 2—11 April 2025, ASDP mengoperasikan layanan di 15 lintasan utama yang masuk dalam pemantauan nasional.
Adapun jumlah kapal terdiri atas 65 unit kapal milik ASDP Group dan 180 unit kapal milik swasta, dengan total produksi trip mencapai 21.973 trip, naik 4,2% dibanding 2024 yang tercatat sebanyak 21.092 trip.
Volume penumpang yang dilayani meningkat signifikan sebesar 10,5% dibandingkan Angkutan Lebaran 2024 yang mencatatkan 5,27 juta penumpang. Sementara itu, jumlah kendaraan yang dilayani menurun tipis sebesar 2% dari realisasi tahun lalu, mencerminkan adanya distribusi moda transportasi yang lebih merata dan efisiensi pengaturan lalu lintas di pelabuhan.
Lintasan dengan volume pergerakan tertinggi antara lain Merak–Bakauheni dan Ketapang–Gilimanuk. Di lintasan Merak–Bakauheni dan lintasan alternatif seperti Ciwandan–Wika Beton dan BBJ Bojonegara–BBJ Muara Pilu, tercatat sebanyak 225.400 unit kendaraan melintas saat arus mudik dan 238.566 unit saat arus balik, termasuk kendaraan non-mudik sebanyak 13.168 unit.
Jumlah penumpang yang melintas dari Jawa ke Sumatera melalui lintasan tersebut mencapai 885.828 orang saat arus mudik dan 945.484 orang saat arus balik, dengan 59.656 orang tercatat bukan pemudik.
Hal ini menunjukkan arus balik melebihi arus mudik, yang mengindikasikan adanya perjalanan tambahan di luar kebutuhan mudik.
Untuk lintasan sebaliknya, yakni dari Sumatera ke Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni-Merak dan lainnya, tercatat 81.652 unit kendaraan menyeberang saat arus mudik dan 112.491 unit pada arus balik, di mana terdapat 30.839 unit kendaraan yang menyeberang bukan untuk tujuan mudik.
Sementara itu, jumlah penumpang yang menyeberang dari Sumatera ke Jawa saat arus mudik sebanyak 413.808 orang, dan kembali ke Sumatera saat arus balik sebanyak 529.575 orang. Perbedaan ini memperlihatkan potensi pertumbuhan arus wisata dan mobilitas antarpulau yang lebih dinamis pasca-Lebaran.
Pada lintasan Bali–Jawa melalui Pelabuhan Gilimanuk, tercatat 156.861 unit kendaraan pada arus mudik, dan 154.020 unit kendaraan kembali saat arus balik, dengan selisih 1,8% atau sekitar 2.841 kendaraan yang belum kembali. Penumpang yang melintas tercatat sebanyak 494.645 orang saat mudik dan 509.126 saat arus balik.
Adapun arus kendaraan dari Jawa ke Bali melalui Pelabuhan Ketapang tercatat sebanyak 44.246 unit saat arus mudik dan meningkat menjadi 71.968 unit saat arus balik. Artinya, sebanyak 27.722 unit kendaraan merupakan perjalanan non-mudik.
Jumlah penumpang di lintasan ini juga meningkat dari 221.374 saat mudik menjadi 300.887 orang pada arus balik.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Heru Widodo menyampaikan apresiasi atas kolaborasi intensif antara seluruh pemangku kepentingan, termasuk regulator, operator, aparat keamanan, dan masyarakat.
Ia menegaskan bahwa seluruh aktivitas layanan penyeberangan selama masa Lebaran dikendalikan secara penuh oleh manajemen ASDP, baik dari sisi pelabuhan maupun kapal.
“ASDP memprioritaskan aspek keselamatan, kenyamanan, dan kelancaran bagi seluruh pengguna jasa. Posko operasi berjalan efektif, dengan sistem monitoring real time, evaluasi harian, serta kesiapsiagaan petugas selama 24 jam. Kami berkomitmen memastikan layanan di lintasan utama Sumatera–Jawa–Bali berjalan optimal dan bebas dari hambatan signifikan,” ujar Heru.
Heru juga menyoroti keberhasilan sinergi antara kesiapan armada, infrastruktur pelabuhan, serta digitalisasi sistem pemesanan tiket melalui Ferizy.
“Sistem tiket daring terbukti sangat membantu pengaturan distribusi kendaraan dan mencegah antrean di pelabuhan. Kami terus mengimbau masyarakat agar membeli tiket melalui aplikasi Ferizy dan datang ke pelabuhan sesuai waktu di tiket,” jelasnya.
Penyeberangan Naik 10,5 Persen
Menurut data Kementerian Perhubungan, pengguna angkutan umum pada masa Angkutan Lebaran 2025 secara keseluruhan tercatat sebanyak 27.505.543 penumpang, tumbuh 8,5% dibanding 2024. Moda penyeberangan memberikan kontribusi signifikan, dengan capaian 5.823.967 penumpang, naik 10,5% secara tahunan.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi saat menutup Posko Terpadu Angkutan Lebaran 2025 menyampaikan bahwa aspek keselamatan juga mengalami perbaikan. Berdasarkan data Korlantas POLRI, jumlah kecelakaan lalu lintas turun signifikan sebesar 34,31%, dari 7.064 kejadian pada 2024 menjadi 4.640 pada 2025.
Menhub juga mengapresiasi seluruh elemen yang terlibat dalam kelancaran Angkutan Lebaran 2025, termasuk Kementerian/Lembaga, TNI/Polri, operator transportasi, hingga masyarakat luas. Pemerintah turut menerapkan berbagai kebijakan seperti Flexible Working Arrangement untuk ASN/BUMN, diskon tarif tol, manajemen rekayasa lalu lintas, hingga mudik gratis lintas moda.
ASDP sendiri turut mendukung program mudik gratis yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan, khususnya pada sektor penyeberangan dan integrasi dengan moda lainnya. Hal ini menjadi bentuk kontribusi perusahaan dalam mendorong mobilitas masyarakat yang aman dan terjangkau.
Tahun ini, ASDP juga menghadirkan program Semarak (Serunya Mudik Bareng Anak) di empat pelabuhan utama—Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk—sebagai inisiatif untuk menciptakan pengalaman mudik yang lebih ramah anak dan menyenangkan bagi keluarga.
Melalui penyediaan ruang bermain dan aktivitas interaktif seperti mewarnai, bermain seluncuran, menyusun balok, hingga mendengarkan dongeng dari pendamping terlatih, ASDP berupaya mengurangi kejenuhan anak-anak selama perjalanan dan memberikan suasana yang lebih hangat serta nyaman di pelabuhan.
Program ini menjadi bentuk nyata komitmen ASDP dalam menghadirkan layanan yang tidak hanya efisien, tetapi juga humanis, menjadikan mudik sebagai momen berkesan bagi seluruh anggota keluarga.
Dengan berakhirnya Posko Terpadu Angkutan Lebaran 2025, ASDP menyatakan kesiapan untuk mengevaluasi seluruh proses dan menyempurnakan sistem layanan ke depan. Komitmen transformasi digital, peningkatan kapasitas pelabuhan, serta optimalisasi pelayanan pengguna jasa akan terus menjadi prioritas utama perusahaan dalam mendukung konektivitas nasional. (*)
0 Komentar